!doctype html>
| Famili | Apocynaceae |
| Genus | Alstonia |
| Nama Ilmiah | Alstonia scholaris |
| Nama Umum | Alstonia scholaris |
| Nama Lokal | Pule, Pulai |
| Jenis Daun | Belum Teridentifikasi |
| Jenis Periode Berdaun | Belum Teridentifikasi |
| Kerapatan Cabang | Belum Teridentifikasi |
| Jenis Batang | Belum Teridentifikasi |
| Jenis Akar | Belum Teridentifikasi |
| Bentuk Kelopak Bunga | - |
| Warna Bunga | - |
| Jumlah Kelopak Bunga | - |
| Periode Berbunga | - |
| Kegunaan Spesies | Belum Teridentifikasi |
| Deskripsi | Pulai termasuk ke dalam habitus pohon dengan tinggi 6-10 m dengan diameter batang mencapai 60-100 cm. Pulai berakar tunggang, dengan adanya lentisel berpori pada bagian permukaan akarnya. Kulit batang berwarna coklat terang dan terdapat getah berwarna putih susu pada bagian dalam kulit kayu. Batang yang sudah tua sangat rapuh dan mudah terkelupas. Daun pulai tergolong dalam tipe duduk daun berkarang. Bentuk daun bulat telur seperti spatula dengan ujung daun meruncing. Urat daun sangat jelas menonjol di bagian permukaan bawahnya. Tiap buku-buku batang atau tangkai terdapat 4 – 9 daun. Bunga pulai tergolong bunga biseksual. Bunga akan mengelompok pada pucuk daun. Perhiasan bunga berwarna putih kehijauan dengan bagian tepi melengkung ke bagian dalam. Buah pulai berbentuk memanjang dan ramping. Buah terdiri dari 2 folikel dan buah pulai akan pecah saat kering. Pulai memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk kesehatan. Kulit kayu pulai dapat digunakan untuk mengobati malaria, asma, penyakit kulit, epilepsi dan hipertensi. Getah dari batang pulai dapat digunakan untuk mengobati sariawan dan keseleo. Kayu pulai dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan batang pensil, topeng dan kerajinan kayu lainnya |
| Ekologi | - |
| Foto Kenampakan |